Sabtu, 24 Maret 2018

SIKLUS 10 TAHUN?

Memasuki tahun 2018 saham indonesia awalnya penuh optimisme,terutama di bulan januari dimana record ihsg mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah bursa efek indonesia (IDX).
Karena optimisme yg tinggi itulah membuat transaksi saham di bursa mengalami kenaikan yg luar biasa di tambah dengan banyaknya investor ritel baru yang di jaring melalui jargon "YUK NABUNG SAHAM"jadilah bursa efek indonesia memiliki gairah yg luar biasa di awal tahun terutama January-Februari 2018.
Tapi memasuki bulan Maret IHSG mulai menunjukan gejala penurunan yg sangat signifikan dengan di tandai sentimen negatif baik dari dalam negeri antara lain: defisit neraca perdagangan,banyaknya terjadi kecelakaan proyek infrastruktur sedikit banyak mempengaruhi IHSG.
Sementara dari luar negeri adanya sentimen kenaikan suku bunga the FED(Bank Sentral Amerika),ditambah dengan ancaman perang dagang antara Amerika vs China membuat hampir seluruh bursa dunia mengalami penurunan.Tidak terkecuali bursa Amerika mengalami penurunan yang sangat tajam yang di prediksi akan mengalami"Crash"seperti di 2008.
Banyak pelaku pasar percaya bahwa siklus 10 tahun akan terulang di bursa Dunia utamanya Amerika dan tentu saja bursa kita Indonesia akan terimbas dengan kondisi bursa Amerika tersebut.
Seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.
Inilah kondisi IHSG kita terkini dimana harga2 saham sudah di bawah MA20,50,100 dan sedang menuju MA200.
Apabila IHSG berada di bawah MA200 maka dapat di khawatirkan bursa kita akan mengalami kejatuhan seperti di 2008 yang berarti siklus 10 tahunan akan berulang...tapi melihat fundamental ekonomi kita yang kuat dan maraknya proyek infrastruktur ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga bursa kita terhindar dari krisis...Waallahu Alam

MEMBACA PERGERAKAN SAHAM

Berdasarkan pengalaman, Candlestick menawarkan informasi yang paling lengkap akan sebuah kondisi di bursa saham dibandingkan dengan indikator Analisa Teknikal (TA) lainnya. Dan sepertinya banyak orang yang sependapat sehingga Candlestick sangat populer. Tidak hanya di Bursa saham atau pasar Forex tapi juga dalam berbagai bisnis terutama yang berhubungan dengan analisa keuangan. Candlestick dapat digunakan untuk menganalisa pergerakan apa saja selama tersedia data yang cukup. Informasi dasar yang bisa diperoleh dari candlestick adalah harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, harga terendah. Informasi ini pada dasarnya sudah cukup bagi kita untuk melakukan analisa terhadap pergerakan saham. Jadi sudahlah tepat jika kita meluangkan waktu untuk mempelajari tentang Candlestick. Tidak akan merugi. Candlestick akan sangat berguna untuk membantu bisnis saham. Saya sendiri banyak sekali terbantu oleh sinyal-sinyal yang dihasilkan oleh Candlestick. Tidak perlu heran jika saya mengatakan bahwa Candlestick adalah salah satu senjata utama dalam mengarungi kerasnya medan pertempuran di bursa saham. Dapat dikatakan bahwa Candlestick adalah nyawa bagi kegiatan trading saya. Indikator Analisia Teknikal (TA) yang lainnya hanyalah pelengkap untuk mengkonfirmasi sinyal-sinyal dari Candlestick. Itu juga jika butuh konfirmasi. Beberpa sinyal dari Candlestick sangat kuat sehingga bahkan tidak perlu konfirmasi dari indikator lainnya. Tentu saja jika ingin lebih yakin, tidak ada salahnya untuk tetap menggunakan konfirmasi walau sinyal tersebut sangat kuat. Tapi pada dasarnya Candlestick sendiri saja sudah cukup. Ya, dengan hanya menggunakan Candlestick, kita sudah dapat melakukan jual beli saham dengan aman. Bagian terpenting dari Candlestick adalah pola-pola yang terbentuk olehnya. Pola-pola ini dapat memberi tahu kita apakah harga akan bergerak turun, bergerak mendatar, atau bergerak naik. Lebih jauh lagi dapat memberi tahu kita dimana titik-titik pembalikan arah yang sangat berguna untuk mengetahui saat yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Dengan kata lain, Candlestick tidak hanya memberikan informasi tren yang sedang berlangsung tapi juga menginformasikan kapan pembalikan tren (reversal) akan terjadi. Ini sangat penting karena hasil yang kita peroleh akan maksimal jika kita memanfaatkan titik-titik pembalikan arah ini. Karena sangat penting maka saya putuskan untuk membahas pola-pola candlestick secara menyeluruh dan mendetail. Semoga dapat membantu untuk memahami Candlestick.

Saham 26/03

Ihsg di prediksi msh akan mengalami penurunan karena tidak adanya sentimen positif,saham yg msh berpotensi rebound:  WIKA,WSBP,KLBF(BOW sdh terdiskon)

Sabtu, 24 Februari 2018

SUPPORT & RESISTANCE

Seperti yang sudah diketahui, pada dasarnya Saham sangat berhubungan dengan hal bersifat filosofis. Bukan apa-apa. Ini karena filosofi dapat berlaku umum pada semua. Sedangkan praktisnya, berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing. Nah, mari kita kembali membahas hal filosofis. Kali ini filosofi mengenai Support dan Resistance. Sebagaimana kita tahu, support dan resistance adalah hal yang sangat akrab dengan trader. Hal yang harus diketahui oleh para trader. Nah, mari lebih dalam mengenal support dan resistance ini. Bagaimana filosofi dibalik support dan resistance ini. Tepatnya, apa dan bagaimana sebenarnya support dan resistance ini. Jadi bukan mengenai bagaimana menetapkan support atau resitance. Tapi lebih kepada apa sih yang membentuk support dan resistance itu. Sebagai langkah pertama mari sepakati dulu apa itu support dan resistance. Support adalah titik imajiner dimana itu adalah  dasar (lantai). Resistance adalah titik imjiner dimana itu adalah sebuah puncak (atap). Jadi ketika menyentuh support (diharapkan) pergerakan turun akan berhenti. Jika menyentuh resistance (diharapkan) pergerakan naik akan berhenti. Kemudian bagaimana support dan resistance ini terbentuk? Support terbentuk ketika pada suatu titik yang sama, banyak uang (modal) yang membeli. Alasan yang melatar-belakangi pembelian tersebut bisa sama , bisa juga berbeda-beda. Biasanya sih berbeda-beda. Tiap pembeli punya alasan masing-masing. Di sisi lain. Resistance terbentuk ketika pada suatu titik yang sama, banyak uang (modal) yang menjual. Seperti halnya support, alasan dibalik penjualan ini bisa sama bisa juga berbeda-beda. Seringnya sih berbeda antara pembeli yang satu sama yang lain. Hanya saja output dari asalan berbeda tersebut tetap sama. Jual. Hal ini terus berulang dalam jangka waktu yang lama pada titik-titik yang sama sehingga semakin banyak orang yang sadar (aware) akan titik support dan resistance tersebut. Pada akhirnya, semakin banyak yang ikut-ikutan melakukan hal yang sama pada titik-titik tersebut. Jadilah support dan resistance yang kuat. Jelas tampak dalam hal ini bahwa pada akhirnya filosofi dibalik adanya support dan resistance itu menjadi tidak sederhana. Pada awalnya memang terbentuk oleh hasil analisa (dengan berbagai macam cara) dari pada pembeli dan penjual. Namun pada akhirnya menguat (semakin sering terjadi pantulan pada titik tersebut) karena semakin banyak yang ikut-ikutan. Terlihat bahwa banyak hal yang berkelindan didalam terjadinya titik support dan resistance ini. Pada akhirnya, support dan resistance itu menjadi semacam “Self-fullfiling Prophecy”. Ramalan yang terbukti menjadi benar karena adanya ramalan itu sendiri. Menjadi benar bukan karena memang benar, tapi karena semakin banyak yang percaya.

HIGH RISK HIGH RETURN

High Risk High Return Sebuah adegium yang sangat terkenal di dunia keuangan — baik bisnis, investasi, maupun trading. Umumnya “High Risk High Return” dipandang sebagai hal dimana kita harus berani mengambil resiko yang sama (atau bahkan lebih) besarnya ketika mengharapkan keuntungan yang besar. Nah, dalam dunia per-saham-an, “High Risk High Return” sangat terkenal. Dapat diterapkan dalam berbagai aspek dalam bursa saham. Untuk kali ini mari kita lihat dalam sudut pandang saham murah. Saham yg harganya murah secara harafiah. Bukan murah secara fundamental. Saham murah kelihatannya punya potensi keuntungan sangat besar bahkan dapat dikatakan tidak terbatas. Naik sedikit aja dah untung puluhan persen. Apalagi naik banyak, bisa untung ratusan bahkan ribuan persen. Bisa cepat kaya bukan? Memang akan sangat menggiurkan bermain saham murah jika melihat hanya dari potensi keuntungan yang ditawarkannya. Tapi jangan lupa, turun sedikit juga akan rugi pulan persen. Jika turun banyak maka siap-siap rugi ratusan bahkan ribuan persen. Sangat mengrikan bukan? Nah, dari hal di atas dapat diliha bahwa trading saham murah adalah bentuk dari “High Risk High Return”. Potensi keuntungan yang besar sebanding dengan potensi kerugian yang sama besarnya. Jadi, ketika hendak trading pada saham murah. Ingatlah selalu dibalik potensi keuntungan yang ribuan persen juga teradapat potensi kerugian yang sama besarnya. Tapi jika bisa membuat sistem untuk membatasi kerugian sementara potensi keuntungan tetap seperti sediakala, maka trading saham murupakan jawaban untuk kaya dari trading. Silahkan ber-eksperimen agar akhirnya berhasil membuat trading saham murah menjadi “High Return Low Risk”. Perlu dicatat ini sih baru sekedar hipotesis. Sekolah Saham sendiri belum berhasil menemukan sistem yang dapat membuat trading saham murah menjadi “High Return Low Risk”. Makanya saham murah jarang sekali Sekolah Saham Tradingkan.

Sabtu, 04 November 2017

TA: MOVING AVERAGE

PANDUAN TRADING INDIKATOR,Cara Menggunakan Indikator Moving Average Dari sekian banyak indikator yang tersedia, Moving Average (MA) adalah indikator trend yang paling populer. Banyak kesalahan pada penggunaan indikator ini, terutama bagi trader pemula. Moving Average sebenarnya dapat menjadi indikator yang powerfull jika dapat menggunakannya dengan tepat. Moving Average (MA) adalah yang paling sederhana diantara indikator teknikal lainnya, biasanya dihitung dari penjumlahan harga penutupan pada suatu periode tertentu dibagi dengan jumlah satuan waktu pada periode tersebut. Jika harga bergerak uptrend, kurva MA akan bergerak keatas, dan sebaliknya pada saat pergerakan harga downtrend, kurva ma akan bergerak kearah bawah. Yang perlu dipahami adalah Moving Average termasuk dalam indikator repaint atau lagging indicator, sehingga terdapat kelemahan untuk memprediksi harga secara akurat. Penggunaan MA untuk memprediksi harga tidak dapat digunakan secara terpisah dengan indikator lainnya. Anda memerlukan alat bantu tambahan apabila menggunakan strategi MA baik untuk memprediksi arah harga dan menggunakannya sebagai acuan entry level. Meskipun termasuk repaint indicator, MA adalah salah satu indikator paling ideal yang dapat digunakan pada kondisi pasar trending.

Ada 3 cara dalam menggunakan indikator MA yang dianggap cukup efektif, yaitu sebagai penyaring arah trend (trend filter), sebagai pemicu (trigger) untuk membuka posisi dan identifikasi titik perpotongan (crossover) untuk konfirmasi terjadinya koreksi atau pembalikan arah trend (trend reversal).

Manakah yang Lebih Baik EMA atau SMA? Indikator Moving Average dibagi menjadi 2 kategori yaitu Exponential Moving Average (EMA) dan Simple/Smoothed Moving Average (SMA). Perbedaan keduanya terletak pada kecepatan perubahan arah.

EMA lebih cepat dalam memberikan indikasi adanya perubahan trend harga. Penggunaan EMA dapat memberikan bobot lebih kepada data terkini sehingga dapat memberikan sinyal yang lebih cepat. Dari kedua jenis indikator MA tersebut (SMA dan EMA) tidak ada istilah lebih baik, keduanya memiliki peran masing-masing dan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada saat menyusun strategi. Setting Periode dan Aturan Entry Moving Averages Supaya tidak terjebak dalam penggunaan indikator Moving Average, Anda harus menentukan terlebih dahulu tujuan penggunaan indikator ini. Misalnya, trader berjenis day trading membutuhkan sinyal yang lebih cepat. Untuk itu penggunaan Exponential Moving Average (EMA) lebih tepat dibandingkan dengan Simple Moving Average (SMA). Nah dalam artikel ini secara khusus saya ingin mencoba memberikan contoh penggunaan EMA untuk day trading.
Setting EMA Periode Lebih Pendek (8) Setting EMA Periode Pendek (21) Setting EMA Periode (125) Penjelasan setting periode EMA (8, 21, 125): Setting periode ini cukup populer digunakan oleh trader institusional (hedge fund dan investment bank). Merupakan Sekuen dari Fibonacci Number. Periode ini dapat dikatakan mewakili data Seminggu, Sebulan dan Semester. Namun yang lebih penting adalah Kombinasi dari penggabungan (Multiple) periode tersebut dapat bekerja dengan baik. Contoh Entry dengan EMA (8, 21, 125) Contoh diatas adalah aturan entry dengan strategi EMA (8, 21, 125) pada Time Frame M30. Entry dilakukan saat garis EMA 8 dan 21 memotong (crossover). Selama EMA 8 (garis warna hijau) dan 21 (garis warna kuning) masih berada di bawah EMA 125 (garis warna merah) berarti posisi yang diambil adalah sell. Entry buy diambil ketika garis EMA 8 dan EMA 21 berada di atas EMA 125. Dari chart diatas dapat diihat strategi ini dapat memberikan kapan timing entry baik (buy ataupun sell) dan peringatan akan pembalikan trend yang cukup akurat. Strategi ini juga dapat digunakan pada timeframe yang lebih tinggi. Untuk meningkatkan akurasi pada penggunaan strategi EMA (8,21,125) dapat ditambahkan indikator lainnya seperti contoh berikut: Indentifikasi Level Kunci (Key Level)Indentifikasi Level Teknikal untuk Menentukan Price Target Contoh diatas adalah kombinasi indikator yang dapat meningkatkan kualitas strategi EMA (8,21,125). Selain itu, faktor market sentiment juga akan mempengaruhi kemana arah pergerakan harga. Selalu perhatikan faktor market sentiment baik yang bersifat short term maupun long term. Anda juga dapat mengkombinasikan strategi trading EMA dengan indikator lainnya. Saya pribadi menggunakan indikator Moving Average EMA 125, market sentiment, pivot high low dan kombinasi analisis pergerakan harga di level support resistance (key level) dengan aplikasi Autochartist untuk mengembangkan strategi Breakout dan Pullback/Retracement.