Memasuki tahun 2018 saham indonesia awalnya penuh optimisme,terutama di bulan januari dimana record ihsg mencapai tingkat tertinggi sepanjang sejarah bursa efek indonesia (IDX).
Karena optimisme yg tinggi itulah membuat transaksi saham di bursa mengalami kenaikan yg luar biasa di tambah dengan banyaknya investor ritel baru yang di jaring melalui jargon "YUK NABUNG SAHAM"jadilah bursa efek indonesia memiliki gairah yg luar biasa di awal tahun terutama January-Februari 2018.
Tapi memasuki bulan Maret IHSG mulai menunjukan gejala penurunan yg sangat signifikan dengan di tandai sentimen negatif baik dari dalam negeri antara lain: defisit neraca perdagangan,banyaknya terjadi kecelakaan proyek infrastruktur sedikit banyak mempengaruhi IHSG.
Sementara dari luar negeri adanya sentimen kenaikan suku bunga the FED(Bank Sentral Amerika),ditambah dengan ancaman perang dagang antara Amerika vs China membuat hampir seluruh bursa dunia mengalami penurunan.Tidak terkecuali bursa Amerika mengalami penurunan yang sangat tajam yang di prediksi akan mengalami"Crash"seperti di 2008.
Banyak pelaku pasar percaya bahwa siklus 10 tahun akan terulang di bursa Dunia utamanya Amerika dan tentu saja bursa kita Indonesia akan terimbas dengan kondisi bursa Amerika tersebut.
Seperti terlihat dalam grafik di bawah ini.
Inilah kondisi IHSG kita terkini dimana harga2 saham sudah di bawah MA20,50,100 dan sedang menuju MA200.
Apabila IHSG berada di bawah MA200 maka dapat di khawatirkan bursa kita akan mengalami kejatuhan seperti di 2008 yang berarti siklus 10 tahunan akan berulang...tapi melihat fundamental ekonomi kita yang kuat dan maraknya proyek infrastruktur ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga bursa kita terhindar dari krisis...Waallahu Alam
Sabtu, 24 Maret 2018
SIKLUS 10 TAHUN?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar