Sabtu, 19 Agustus 2017

IHSG

Indeks Bursa Saham Sebagai investor/trader di Bursa Saham, kita seharusnya sudah familiar dengan FTSE, Nikkei, NASDAQ, Dow Jones, atau IHSG. Kesemuanya adalah sebuah label yang menunjukkan nilai harga rata-rata dari sekumpulan saham dengan kriteria tertentu. Label ini lebih dikenal sebagai indeks. Indeks paling umum adalah indeks pasar saham yang merepresentasikan secara statistik nilai harga rata-rata dari semua saham anggotanya. Sebagai contoh, mari kita gunakan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). IHSG merepresentasikan nilai harga rata-rata dari semua saham yang terdaftar dalam Bursa Saham Indonesia (IDX/BEI/JKSE/BEJ). Contoh lainnya adalah indeks NYSE yang merepresentasikan nilai harga rata-rata dari semua saham yang terdaftar di pasar saham New York. Tentu pertanyaan lebih lanjut adalah: Apa gunanya megetahui indeks pasar saham sedangkan kita hanya membeli dan menjual saham bukan indeks? Jawabannya adalah indeks bisa sangat berguna sebagai alat bantu untuk melakukan trading atau investasi di Bursa Saham. Indeks dapat memberikan gambaran secara cepat tentang kondisi bursa sehingga dapat membantu kita dalam mengambil keputusan. Secara sederhana, indeks Bursa Saham dapat memberitahu apakah pasar dalam kondisi tren naik (up-trend/bullish), tren turun (down-trend/bearish), atau tanpa trend (non-trend/sideways). Secara umum – walau tidak mutlak – jika pasar dalam kondisi tren naik dapat dipastikan saham-saham di dalamnya juga dalam tren naik. Sebaliknya, demikian juga pada saat tren turun atau tanpa tren, dapat dianggap bahwa saham didalamnya juga mengalami tren yang sama. Tentu ini sangat membantu kita untuk membuat keputusan secara cepat terhadap posisi trading/investasi kita. Walau indeks Bursa Saham dapat sangat membantu, perlu di-ingat bahwa indeks adalah hasil perhitungan statistik dari semua saham anggotanya berdasarkan kriteria tertentu. Ini berarti ada kemungkinan bahwa saham tertentu mempunyai tren yang berbeda dengan tren indeks. Sangat memungkinkan bahwa ada saham yang dalam tren turun (bearish) walau indeks dalam tren naik (bullish) dan sebaliknya.  Tapi tetap saja indeks Bursa Saham akan sangat membantu karena (biasanya) saham dengan tren yang berbeda hanya minoritas. Sebagian besar saham-saham akan bergerak sesuai dengan tren indeks. Oleh karena itu indeks Bursa Saham masih sangat perlu diperhatikan ketika kita melakukan trading/investasi saham. Untuk lebih mengerti tentang indeks Bursa Saham, mari kita perhatikan rumus statistik berikut: Indeks = Σ (P x V x 100/D) Rumus statistik di atas yang digunakan untuk menghitung nilai indeks. P adalah harga saham. Tolong dicatat bahwa harga saham ini mewakili harga saham di pasar regular. V adalah volume saham. D adalah nilai dasar saham yang selalu dikalkulasi untuk tiap aktivitas emiten (corporate action) – misalnya de-listing, listing, right issues, warrant, dll. Kalkulasi indeks ini dilakukan secara real-time sehingga akan sangat membantu kita untuk mengetahui kondisi terkini dari pasar. Berdasarkan pengalaman saya, Indeks Bursa Saham ini akan sangat berguna ketika kita melakukan strategi top-bottom. Strategi top-bottom adalah sebuah strategi dimana kita melakukan analisa dimulai dari aspek yang paling umum (makro) dan diakhiri oleh aspek yang lebih detail (mikro). Dalam proses analisa ini, indeks akan sangat berguna untuk membaca kondisi Bursa Saham keseluruhan dan juga secara sektoral. Kombinasi analisa indeks Bursa Saham dan sektoral akan sangat berguna. Ada anggapan bahwa jika kita memilih untuk berinvestasi pada saham yang terdaftar di dalam pasar saham dan sektoral yang sedang bertumbuh, maka dianggap kita sudah pasti akan untung. Betapa bergunanya Indeks Bursa Saham ini bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar