Jumat, 18 Agustus 2017
SEJARAH BURSA INDONESIA
Sejarah Bursa Saham Indonesia (BEI)
Bursa Saham Indonesia (IDX/JKSE/BEI) adalah salah satu bursa saham dengan pertumbuhan yang terbaik belakangan ini. Khususnya ketika bursa saham negara maju stagnan karena didera krisis ekonomi yang berkepanjangan. Jadi sangat berharga untuk mengetahui lebih jauh mengenai Bursa Saham Indonesia (BEI). Mari kita membahas sejarah Bursa Saham Indonesia.
Embrio Bursa Saham Indonesia sudah dimulai dari 1912 di Batavia (sekarang dikenal sebagai Jakarta). Bursa Saham Batavia dibentuk oleh pemerintahan kolonial Belanda. Bursa saham ini menjadi tertua nomor empat di asia – setelah bursa saham Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Jadi kita dapat berbanggalah jika menilik dari faktor sejarah.
Pemerintahan kolonial Belanda menggunakan Bursa Saham Batavia untuk memperdagangkan saham-sama perusahaan Belanda yang ada di Indonesia – terutama perusahaan perkebunan, tambang, dan jasa. Pada masa itu Bursa Saham Batavia kurang berkembang. Itu karena bursa sering ditutup akibat keadaan politik. Contohnya pada saat perang dunia I dan II. Juga, margin keuntungannnya sangat terbatas saat itu.

Bursa Saham Batavia juga mengalami resesi besar (great recession) setelah perang dunia sehingga menjadi sangat tidak menarik bagi investor. Kemudian, tidak lama setelah itu, Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tapi tetap saja Bursa Saham Batavia masih belum menarik. Itu karena pemerintah Indonesia masih sibuk untuk mempertahankan dan membangun Indonesia. Sangat wajar ketika pemerintah melupakan bursa saham. Lebih fokus ke sektor riil.
Kemudian di tahun 1952, pemerintah Indonesia membuka kembali Bursa Saham Batavia (atau Indonesia). Tetapi, tetap saja, pemerintah belum fokus kepada Bursa Saham karena sibuk untuk menasiolisasi perusahaan-perusahaan Belanda dan Jepang. Pada saat itu (1952 – 1977), Bursa Saham Indonesia berada dalam fase tanpa pertumbuhan dan menjadi sangat tidak menarik jika dibandingkan dengan Bursa Saham lainnya.
Untung saja pada tahun 1977, pemerintah Indonesia meluncurkan kembali Bursa Saham Indonesia secara professional. Bursa Saham professional ini dikenal sebagai Bursa Saham Jakarta (Jakarta Stock Exchanges/JKSE). Saham pertama yang didaftarkan adalah saham PT. Semen Cibinong. Selanjutnya, pada tahun 1983, JKSE mengumumkan indeks dari JKSE yang kemudian lebih dikenal sebagai IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). IHSG adalah sebuah alat untuk mengukur kinerja dari Bursa saham Jakarta (JKSE).
Tapi, dengan segala kemajuan ini, sampai tahun 1987, tetap saja Bursa Saham Indonesia (IDX/JKSE/BEI) belum menjadi tujuan investasi. Itu karena hanya ada 24 perusahaan yang terdaftar di dalamnya. Terlalu sedikit pilihat untuk para investor. Dan juga, saat itu, tingkat potensi keuntungan sangat tidak menarik karena pergerakan harga saham dibatasi hanya 4%. Jadi sangat wajar jika transaksi sangat sedikit.
Untunglah, seiring pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia kemudian fokus kembali membenahi Bursa Saham Indonesia. Saat itu pemerintah mengumumkan sebuah stimulus yang dikenal sebagai “PakDes 1987” dan “PakDes 1988”. Stimulus ini adalah:
Menawarkan otoritas lebih luas pada institusi Bursa Saham
Proses registrasi yang dipermudah
Pasar yang paralel
Terbuka bagi investor asing
Paket stimulus ini berhasil untuk meningkatkan kinerja Bursa Saham Indonesia (IDX/JKSE/BEI) sehingga dibukalah Bursa Saham Surabaya pada tahun 1989. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar meningkat dengan pesat – juga dengan jumlah transaksinya. Kinerja terbaiknya adalah pada tahun 1997 dimana IHSG mencapai angka 750. Tetapi kemudian, karena krisis ekonomi 1998, IHSG jatuh ke angka 300.
Setelah krisis berakhir, pelan tapi pasti, Bursa Saham Indonesia bangkit kembali dan menembus angka 800 pada tahun 2004. Bursa Saham Indonesia kemudian terus bertumbuh pesat sampai krisis global 2008. Pada saat krisis tersebut, IHSG mencetak rekor kejatuhan terbesarnya.
Kemudian, setelah itu, pasar saham Indonesia tumbuh lebih spektakuler lagi. Bahkan mencetak beberapa rekor angka tertinggi di tahun 2011. Hingga saat ini, Bursa Saham Indonesia (IDX/BEI) tetap menjadi salah satu pilihan bagi investor dari berbagai negara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar